Startup Forex Trading asal Yogyakarta Ini Buat Investasi Valas Jadi Mudah
Founder: Mahar Indra Adityawarman, Anindyo Susjanarko, Gigih Iski
Industri: platform layanan trading forex
Status pendanaan: telah mendapat pendanaan dari angel investor
- Portofolio hendak mempermudah masyarakat awam berinvestasi di pasar valuta asing lewat platform online yang dapat diakses melalui desktop.
- Portofolio memiliki sejumlah fitur interaktif dengan para pengguna lain, seperti bertukar wawasan dengan sesama pengguna atau menyalin aktivitas investasi milik trader lain.
Sebagai salah satu jenis instrumen investasi, valuta asing (valas) atau yang kerap dikenal dengan istilah forex (foreign exchange) masih dianggap berisiko tinggi bagi sejumlah masyarakat Indonesia.
Beragam faktor menyebabkan investasi valas cenderung dihindari masyarakat, terutama dari kalangan investor awam. Salah satu faktor tersebut adalah kurangnya tool untuk memantau pergerakan nilai valas yang sangat fluktuatif.
Kekurangan ini sangat dirasakan oleh Mahar Indra Adityawarman, CEO sekaligus founder dari layanan platform forex trading asal Yogyakarta bernama Portofolio. Berangkat dari pengalamannya sebagai trader dalam instrumen derivatif, Indra yang juga pernah merasakan asam garam bursa valas melihat peluang bagi keberadaan platform untuk memfasilitasi proses transaksi forex trading secara digital.
Portofolio dorong iklim investasi di masyarakat
Lewat Portofolio, Indra berniat menyediakan akses aplikasi keuangan yang menurutnya masih minim di Indonesia. Ia juga berharap platform buatannya bisa memberikan dorongan untuk proses edukasi seputar strategi berinvestasi di masyarakat yang menurutnya masih rendah.
Indra berpendapat bahwa literasi keuangan yang rendah merupakan masalah pelik di masyarakat awam. Menurutnya, kondisi ini adalah salah satu penyebab mengapa kasus penipuan investasi bodong yang memakan kerugian hingga Rp100 triliun bisa terjadi.
Saya menyadari yang dibutuhkan masyarakat (user/trader forex) adalah cara yang lebih simpel dalam mengembangkan investasi mereka.
Banyaknya korban yang berjatuhan akibat investasi bodong ini turut melandasi tekad Indra untuk membuat komunitas trading di tahun 2011, serta sempat mengajar secara full-time di tahun 2015. Baru pada tahun 2017, Indra mencoba mengaplikasikan proses edukasi tersebut dalam bentuk produk digital, yang ia harapkan bisa membantu lebih banyak orang.
Andalkan fungsi salin otomatis untuk mempermudah proses trading
Portofolio resmi diluncurkan pada bulan Desember 2017 sebagai platform online yang bertujuan mempertemukan sesama investor valas agar dapat berkolaborasi dan berbagi tip dengan trader yang lebih ahli. Dengan platform Portofolio, pengguna dapat menyalin aktivitas perdagangan trader lain, baik secara otomatis ataupun manual, guna meraih hasil yang maksimal.
Cara kerja Portofolio didasari pemikiran pribadi Indra ketika mengajar di komunitas trader. Ia menyadari ada keterbatasan dalam melakukan duplikasi isi pikiran dan strategi trading di kepalanya ke orang lain, terutama ke pihak yang masih awam.
Untuk mengakomodasi model trading yang diusung Portofolio, Indra telah berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan guna memastikan legalitas bisnis yang mereka lakukan. “Karena regulator Indonesia belum familier dengan bisnis model ini, maka kami perlu meyakinkan regulator hingga akhirnya kami diijinkan untuk jalan dulu sambil melihat perkembangan berikutnya,” terang Indra.
“Lewat fitur salinan otomatis yang mempermudah perdagangan valas bagi para penggunanya, Portofolio diklaim sebagai satu-satunya layanan trading Forex lokal yang menawarkan fungsi sedemikian rupa.”
Indra juga mengklaim produknya menawarkan pengalaman trading yang lebih interaktif. Para pengguna bisa bertukar wawasan hingga mengenali formula trading lewat platform tersebut.
Transaksi mencapai ribuan dolar dalam beberapa bulan
Dalam beberapa bulan setelah platform Portofolio resmi diluncurkan, mereka telah memiliki 250 user dengan jumlah pengguna aktif mencapai 63 orang. Total dana transaksi di platform ini pun tercatat telah mencapai di atas angka US$37.000 (Rp513 juta).
Dengan basis pengguna yang dimilikinya, Portofolio bertekad mengembangkan dirinya menjadi tool yang efektif bagi kebutuhan kalangan trader. Untuk merealisasikan hal tersebut, Indra berencana memperkuat penetrasi pasar lewat pendekatan komunitas.
Operasional Portofolio hingga saat ini didukung oleh suntikan dana angel investor dengan besaran angka yang tidak disebutkan. Untuk rencana ke depan, Indra mengungkapkan tengah berkomunikasi dengan sebuah trading hub luar negeri guna menjalin kerja sama strategis di vertikal yang sama.
Dengan kerja sama ini, Portfolio yang saat ini tengah menjadi finalis pitching program Indigo Incubator berharap bisa meraih mutual goal yang lebih tinggi, yakni menjadi platform yang diperhitungkan di bursa trading valas kawasan Asia Tenggara.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
This post Startup Forex Trading asal Yogyakarta Ini Buat Investasi Valas Jadi Mudah appeared first on Tech in Asia.
The post Startup Forex Trading asal Yogyakarta Ini Buat Investasi Valas Jadi Mudah appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi