Startup Ini Tawarkan Solusi Infrastruktur Blockchain untuk Industri Keuangan
Ikhtisar
- Infrastruktur blockchain yang ditawarkan PT Digital Artha Media dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien, seperti untuk lembaga keuangan yang memiliki produk uang elektronik.
- Solusi blockchain diklaim memiliki sejumlah kelebihan dibanding jaringan server terpusat, karena mampu meminimalkan risiko manipulasi data akibat ulah peretas.
PT Digital Artha Media (DAM Corp) selaku perusahaan penyedia layanan fintech telah menghadirkan solusi blockchain white label bagi korporasi yang bergerak di sektor keuangan. Solusi ini bisa diimplementasikan oleh pihak-pihak yang memiliki produk keuangan digital seperti uang elektronik (e-money).
Menurut Fanny Verona selaku Managing Director DAM Corp, pihaknya menghadirkan solusi tersebut karena melihat kebutuhan besar akan pengolahan data yang terdesentralisasi. Pendekatan ini dipercaya mampu meningkatkan efisiensi dan transparansi data di era digital.
Keunggulan blockchain
Blockchain merupakan teknologi yang mendasari pemrosesan data tanpa bergantung kepada server terpusat, sehingga meminimalkan risiko downtime. Sistem blockchain mengubah pendekatan yang sentralistik menjadi terdesentralisasi.
Ketika salah satu server diretas, server yang terdampak dapat diabaikan karena dianggap memiliki data berbeda dengan mayoritas server lain dalam jaringan. Ini merupakan salah satu kelebihan blockchain karena integritas informasi hampir mustahil diusik tanpa merusak keseluruhan data.
Penerapan blockchain untuk uang elektronik
Dalam penerapannya, Fanny menjelaskan data e-money yang memakai blockchain akan sulit diretas oleh pihak luar. Karena untuk mengubah data saldo satu pengguna e-money, maka si peretas harus memanipulasi semua server yang tersebar secara bersamaan.
Fanny melihat potensi sangat besar untuk bank dan bisnis lainnya dalam mengembangkan teknologi yang mampu digunakan untuk memproses kegiatan pembayaran agar lebih cepat, efisien, dan aman.
Kami membangun infrastruktur teknologi yang mampu mengadopsi layanan pembayaran baru untuk beragam kebutuhan uang elektronik milik partner.
Teknologi blockchain diyakini tepat bagi industri fintech yang melibatkan banyak pihak dan masih menggunakan sistem manual dan rigid. Terobosan teknologi ini juga dipercaya efektif untuk mendorong terwujudnya keamanan dan akurasi data transaksi, sehingga penyedia produk keuangan tidak perlu khawatir akan keamanan sistem mereka.
Bank sentral menaruh minat pada blockchain
Adapun sistem blockchain juga tengah dipelajari Bank Indonesia terkait kemungkinan penerbitan mata uang digital bank sentral. Berbeda dengan mata uang crypocurrency lainnya, bank sentral akan tetap menjadi otoritas yang bertanggung jawab dengan penerbitan rupiah digital sama seperti uang rupiah yang ada sekarang.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Onny Widjanarko, menyebut butuh waktu hingga dua tahun untuk mempelajari blockchain. Pihaknya mengutamakan kehati-hatian serta ketelitian agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan; Sumber gambar: SWA)
This post Startup Ini Tawarkan Solusi Infrastruktur Blockchain untuk Industri Keuangan appeared first on Tech in Asia.
The post Startup Ini Tawarkan Solusi Infrastruktur Blockchain untuk Industri Keuangan appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi