CEO Tokopedia Jelaskan Mengapa Mereka Belum Akan Merambah Bisnis Retail
Tokopedia menyebutkan sebuah rencana menarik dalam siaran persnya terkait penggalangan dana yang dipimpin Softbank dan Alibaba pada akhir 2018 lalu. William Tanuwijaya selaku CEO Tokopedia menyatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya hendak terjun ke ranah layanan infrastructure-as-a-service (IaaS) guna memperkokoh Tokopedia di industri e-commerce Indonesia.
Strategi bisnis menyewakan “gudang” bagi pedagang online ini cukup unik, mengingat saat ini tren pelaku e-commerce dunia seperti Amazon, Alibaba, bahkan JD.com, justru cenderung merambah bisnis retail offline. Salah satunya lewat keberadaan “toko pintar” yang tak memiliki kasir serta bisa dikelola tanpa keberadaan staf di lokasi. Apakah Tokopedia sama sekali tidak ada keinginan untuk melirik peluang yang sama?
Godaan terjun ke ranah retail
Dalam sesi panel tanya jawab di acara Indonesia Economic Day 2019 akhir Januari lalu, William menjelaskan sebenarnya tidak sulit bagi Tokopedia memasuki bisnis retail di Indonesia. Apalagi perusahaannya memiliki data penjualan yang mereka kantongi selama hampir sepuluh tahun terakhir. “Sangat mudah bagi Tokopedia untuk tahu produk apa yang sedang laku. Seandainya kami masuk, maka keuntungan yang kami peroleh akan sangat besar.”
“Kami bisa saja jadi retailer besar di Indonesia. Tapi (misi) Tokopedia bukanlah menjadi retailer, melainkan mewujudkan pemerataan digital.”
William menekankan bahwa Tokopedia telah berevolusi menjadi perusahaan teknologi dengan unit bisnis e-commerce sebagai tombak utamanya. Mereka ingin merangkul mitra-mitra lain yang memiliki visi sama, terutama di bidang inklusi digital. Salah satu wujud komitmen ini adalah kerja sama mereka dengan OVO yang menggantikan fungsi TokoCash pada Oktober 2018 silam.
Batasi diri untuk wujudkan misi lebih besar
Memimpin sebuah startup unicorn bernilai triliunan rupiah merupakan peran yang tidak mudah untuk dijalani William Tanuwijaya. Untuk itu, ia mengakui dirinya terinspirasi dengan prinsip “limit yourself to be limitless” yang dipegang teguh oleh Masayoshi Son, CEO Softbank sekaligus salah satu investor terbesar Tokopedia.
Prinsip ini telah diterapkan oleh William lewat kebijakan holistis yang ia terapkan. Ia fokus pada kemampuan yang Tokopedia bisa berikan, lalu bermitra dengan pihak lain supaya bisa tumbuh bersama.
“Dengan membatasi diri, ternyata kami mengalami pertumbuhan eksponensial yang begitu cepat hingga empat kali lipat,” klaim William. “Tokopedia justru bertumbuh bersama dengan orang-orang lain dan ternyata hasilnya luar biasa. Filosofi ‘limit yourself to be limitless‘ rupanya benar-benar terjadi.”
Jelang tahun kesepuluh, Tokopedia telah membukukan transaksi yang terus mengalami peningkatan hingga empat kali lipat dari tahun ke tahun. Jumlah mitra yang tergabung ke dalam platform e-commerce ini pun juga mengalami kenaikan dari 4 juta hingga 5 juta di tahun 2018 lalu.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
This post CEO Tokopedia Jelaskan Mengapa Mereka Belum Akan Merambah Bisnis Retail appeared first on Tech in Asia.
The post CEO Tokopedia Jelaskan Mengapa Mereka Belum Akan Merambah Bisnis Retail appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi